Rabu, 13 Mei 2015



CERDAS MENULIS MELALUI METODE
 
PEMBELAJARAN DRILL

            Menulis adalah ketika huruf-huruf terangkai menjadi satu dan membentuk kalimat-kalimat bermakna. Kegiatan menulis menjadi suatu hal yang bermanfaat ketika penerapannya konstan atau terus- menerus. Membiasakan diri dengan suatu hal memang dibutuhkan kesungguhan,  terkadang terasa berat dan makin lama akan membosankan,  hal tersebut akan menjadi biasa bila sudah menjadi bagian dalam keseharian. Menggalangkan budaya menulis terhadap diri-sendiri merupakan langkah cerdas dalam aktivitas pembelajaran. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang terus belajar  menulis,antara lain :  darimana  memulai suatu tulisan, merasa tulisnya tidak berkembang, kurang memiliki perbendaharaan kosa kata dan kata, merasa tulisnya tidak dapat dinikmati oleh pembaca, timbulnya rasa malas dalam benak seseorang dll.
            Dalam upaya penerapan budaya menulis, bukan hanya manfaatnya saja tetapi membagi baik itu pengalaman maupun pengetahuan yang telah dikuasai. Budaya menulis menjadi aktivitas positif dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik. Dalam proses membuat suatu tulisan, terdapat beberapa langkah yeng harus diperhatikan sebagai acuan dalam membentuk sistimatika tulisan yang baik. Langkah menulis yang paling efektif untuk seorang penulis pemula adalah :
1.      Temukan topik dari tulisan. Pilih topik yang dikuasi dan perkuat dengan refrensi bacaan yang mendukung. Tulisan yang sudah dikuasai akan lebih mudah dibacakan karena telah mengetahi bagaimana tulisan tersebut  menjadi sederhana tanpa mengurangi pesan yang disampaikan.
2.       Tentukan kata kunci untuk tulis. Kata kunci membantu dalam proses pengembangan suatu kalimat
3.      Buat judul tulisan yang selaras dengan isi tulisan dan ide yang telah digagas. Judul dapat bersumber dari kata-kata kunci yang telah dibuat sebelumnya.
Berdasarkan langkah-langkah tersebut,seseorang mungkin dapat menciftakan sebuah tulisan,namun terkadang sesorang mengalami kesulitan dalam menemukan ide. Ide terkadang sulit keluar karena tidak terbiasa, dan pada saat itu seseorang akan mengalami kebuntuan hingga berujung pada rasa malas untuk memulai tulisan. Tetapi hal tersebut bukan berarti tidak dapat di atasi. Secara sederhana ada bebrapa hal yang dapat membantu seseorang dalam menemukan ide ialah :
1.      Tuliskan saja semua yang ada dalam pikiran kita dan biarkan bawah sadar yang menuliskannya. Alirkan setiap ide yang ada dalam kepala dan setelah selesai lihatlah hasilnya.
2.      Memperbanyak membaca, dengan demikian akan banyak referensi-referensi sebagai masukan dalam tulisan. Semakin banyak masukan,  semakin banyak membaca, maka semakin banyak ide-ide yang dapat kita tuliskan. Dengan demikian  ide-ide baru  yang dituangkan dalam tulisan memiliki banyak manfaat.
3.      Tulislah pengalaman sendiri sebagai langkah awal dalam membiasakan diri terhadap tulisan. Menulis pengalamn pribadi adalah hal yang sangat menyenangkan. Memulai sebuah tulisan dengan hal yang menyenangkan akan memicu diri untuk kemudian terbiasa dengan dunia tulis-menulis, maslah pencarian ide menjadi proses yang asyik dan tidak membosankan.
4.      Tulislah hal-hal yang ada disekitar kita. Kejadian yang ada disekitar menjadi objek tersendiri yang menarik untuk ditulis. Dengan demikian banyak ide-ide yang dapat digali,baik dari diri sendiri, media lain, pengalaman maupun lingkungan sekitar. Tulis segala yang kita lihat,dengar, baca, rasakan dan alami menjadi gerbang menanamkan kebiasaan menulis dan hal itu sangat menyenangkan.
Berdasarkan uraian diatas, kita dapat melihat bahwa sesungguhnya menulis merupakan aktivitas mencerdaskan. Karena dapat menerapkan budaya menulis, aspek-aspek lain yang edukatif akan mengikutinya. Diantaranya ialah membaca secara tekstual maupun kontekstual. Tekstual dapat berupa bacaan dari buku-buku yang bersifat edukatif dan bermanfaat. Dengan membaca buku maka dengan sendirinya kosa kata atau perbendaharaan kata kita akan semaki banyak dan sangat membantu dalam membuat tulisan yang baik. Sedangkan membaca secara kontektual adalah melalui pengalaman dan segala kejadian yang ada disekitar. Apa yang terjadi dilingkungan dan apa yang terjadi disekitar menjadi refrensi dalam menggagas ide untuk kemudian menuliskannya.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendukung kecerdasan menulis peserta didik dalam proses pembalajaran di kelas atau di luar kelas, dapat dilakukan dengan menerapkan metode Drill ( latiahan ). Metode Drill adalah suatu metode dimana siswa langsung diajak menuju tempat latihan keterampilan, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara mengunakannya, untuk apa dibuat dan apa manfaatnya.
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari peserta didik sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu khususnya keterampilan menulis. Kata latihan mengandung arti berulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilanya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respon yang berubah,maka keterampilan menulis lebih disempurnakan.
Metode Drill atau latihan dimaksudkan untuk memperolah ketangkasan atau keterampilan terhadap apa yang dipelajari. Metode Drill merupakan salah satu metode yang digunakan untuk penulis pemula, karena metode ini memerlukan latihan-latihan secara terus menerus, sehingga pengunaan metode ini membutuhkan waktu cukup lama untuk memperoleh hasil yang optimal, sebab menulis adalah sebuah keterampilan, karena itu teorinya hanya satu yaitu latihan menulis secara terus menerus. Belajar menulis sama halnya seperti orang yang belajar naik mobil. “kalau dipikir-pikir bingung juga mulai darimana, terus bagaimana nanti kesenggol kan mobil itu besar. Tidak ada cara belajar yang paling efektif selain langsung kendarai saja mobil itu”.
Berdasarkan pemikiran tersebut, Penerapan Metode Drill sangat cocok diterapkan pada peserta didik sebagai penulis pemula. Karena Metode Drill memiliki beberapa kelebihan antara lain :
1.      Peserta didik memperoleh kecakapan motoris,contohnya,menulis, menghafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2.      Peserta didik memperoleh kecakapan mental contohnya, perkalian, penjumlahan, pengurangan dan simbul.
3.      Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan
4.      Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajari
5.      Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari
6.      Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat berlangsungnya pelajaran.
Terlapas dari kelebihan-kelebihan tersebut, metode Drill tak luput dari bebrapa kelemaha antara lain :
1.      Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik
2.      Dapat menimbulkan verbalisme,terutama pengajaran yang bersifat menghapal
3.      Membentuk kebiasaan yang kaku,artinya peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis
4.       Menimbulkan penyelesaikan secara statis kepada lingkungan
Karena metode ini memiliki kelemahan maka ada beberapa langkah untuk mengatasi kelemahan Metode Drill ( Latihan ), yaitu :
1.      Metode ini hendaknya digunakan untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, kesenian dll.
2.      Sebelum latihan dimulai, pelajar hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang dilatih dan kompetensi apa yang dikuasai.
3.      Latihan untuk pertama kalinya bersifat diagnosis.kalau latihan pertama belum berhasil ,maka guru harus mengadakan perbaikan.
4.      Latihan harus menarik minat dan menyenangkan serta menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5.      Sifat latihan,yang pertama bersifat ketepatan kemudian kecepatan yang keduanya harus dimiliki peserta didik.
Pembelajaran menulis dengan mengunakan Metode Drill hanyalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran menulis. Sebagai pendidik,kita tentu harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus divariasikan dengan tipe belajar siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat terwujud/ tercapai. Karena tidak ada satupun metode didunia ini yang sempurna.
 Kegiatan menulis bukan hanya sekedar aktivitas pribadi  penulis tetapi menulis juga merupakan aktivitas sosial ketika apa yang ditulis menjadi manfaat tersendiri bagi setiap orang yang membacanya. Membudidayakan kegiatan menulis sama halnya dengan membudidayakan membaca, tulisan ataupu fenomena. Cerdas dengan menulis bukan hanya cerdas bagi diri sendiri tetapi cerdas bagi sesama karena didalamnay terdapat proses berbagai ilmu pengetahuan.

           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar