Menulis
adalah ketika huruf-huruf terangkai menjadi satu dan membentuk kalimat-kalimat
bermakna. Kegiatan menulis menjadi suatu hal yang bermanfaat ketika
penerapannya konstan atau terus- menerus. Membiasakan diri dengan suatu hal
memang dibutuhkan kesungguhan, terkadang
terasa berat dan makin lama akan membosankan, hal tersebut akan menjadi biasa bila sudah
menjadi bagian dalam keseharian. Menggalangkan budaya menulis terhadap
diri-sendiri merupakan langkah cerdas dalam aktivitas pembelajaran. Ada beberapa
hal yang dapat menyebabkan seseorang terus belajar menulis,antara lain : darimana
memulai suatu tulisan, merasa tulisnya tidak berkembang, kurang memiliki
perbendaharaan kosa kata dan kata, merasa tulisnya tidak dapat dinikmati oleh
pembaca, timbulnya rasa malas dalam benak seseorang dll.
Dalam
upaya penerapan budaya menulis, bukan hanya manfaatnya saja tetapi membagi baik
itu pengalaman maupun pengetahuan yang telah dikuasai. Budaya menulis menjadi
aktivitas positif dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik. Dalam proses
membuat suatu tulisan, terdapat beberapa langkah yeng harus diperhatikan
sebagai acuan dalam membentuk sistimatika tulisan yang baik. Langkah menulis
yang paling efektif untuk seorang penulis pemula adalah :
1.
Temukan topik dari tulisan. Pilih
topik yang dikuasi dan perkuat dengan refrensi bacaan yang mendukung. Tulisan
yang sudah dikuasai akan lebih mudah dibacakan karena telah mengetahi bagaimana
tulisan tersebut menjadi sederhana tanpa
mengurangi pesan yang disampaikan.
2.
Tentukan kata kunci untuk tulis. Kata kunci
membantu dalam proses pengembangan suatu kalimat
3.
Buat judul tulisan yang selaras
dengan isi tulisan dan ide yang telah digagas. Judul dapat bersumber dari kata-kata
kunci yang telah dibuat sebelumnya.
Berdasarkan
langkah-langkah tersebut,seseorang mungkin dapat menciftakan sebuah
tulisan,namun terkadang sesorang mengalami kesulitan dalam menemukan ide. Ide
terkadang sulit keluar karena tidak terbiasa, dan pada saat itu seseorang akan
mengalami kebuntuan hingga berujung pada rasa malas untuk memulai tulisan.
Tetapi hal tersebut bukan berarti tidak dapat di atasi. Secara sederhana ada
bebrapa hal yang dapat membantu seseorang dalam menemukan ide ialah :
1.
Tuliskan saja semua yang ada
dalam pikiran kita dan biarkan bawah sadar yang menuliskannya. Alirkan setiap
ide yang ada dalam kepala dan setelah selesai lihatlah hasilnya.
2.
Memperbanyak membaca, dengan
demikian akan banyak referensi-referensi sebagai masukan dalam tulisan. Semakin
banyak masukan, semakin banyak membaca,
maka semakin banyak ide-ide yang dapat kita tuliskan. Dengan demikian ide-ide baru
yang dituangkan dalam tulisan memiliki banyak manfaat.
3.
Tulislah pengalaman sendiri
sebagai langkah awal dalam membiasakan diri terhadap tulisan. Menulis pengalamn
pribadi adalah hal yang sangat menyenangkan. Memulai sebuah tulisan dengan hal
yang menyenangkan akan memicu diri untuk kemudian terbiasa dengan dunia
tulis-menulis, maslah pencarian ide menjadi proses yang asyik dan tidak
membosankan.
4.
Tulislah hal-hal yang ada
disekitar kita. Kejadian yang ada disekitar menjadi objek tersendiri yang
menarik untuk ditulis. Dengan demikian banyak ide-ide yang dapat digali,baik
dari diri sendiri, media lain, pengalaman maupun lingkungan sekitar. Tulis
segala yang kita lihat,dengar, baca, rasakan dan alami menjadi gerbang
menanamkan kebiasaan menulis dan hal itu sangat menyenangkan.
Berdasarkan
uraian diatas, kita dapat melihat bahwa sesungguhnya menulis merupakan
aktivitas mencerdaskan. Karena dapat menerapkan budaya menulis, aspek-aspek
lain yang edukatif akan mengikutinya. Diantaranya ialah membaca secara tekstual
maupun kontekstual. Tekstual dapat berupa bacaan dari buku-buku yang bersifat
edukatif dan bermanfaat. Dengan membaca buku maka dengan sendirinya kosa kata atau
perbendaharaan kata kita akan semaki banyak dan sangat membantu dalam membuat
tulisan yang baik. Sedangkan membaca secara kontektual adalah melalui
pengalaman dan segala kejadian yang ada disekitar. Apa yang terjadi
dilingkungan dan apa yang terjadi disekitar menjadi refrensi dalam menggagas
ide untuk kemudian menuliskannya.
Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mendukung kecerdasan menulis peserta didik
dalam proses pembalajaran di kelas atau di luar kelas, dapat dilakukan dengan
menerapkan metode Drill ( latiahan ). Metode Drill adalah suatu metode dimana
siswa langsung diajak menuju tempat latihan keterampilan, seperti untuk melihat
bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara mengunakannya, untuk apa dibuat
dan apa manfaatnya.
Drill
merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa
yang telah dipelajari peserta didik sehingga memperoleh suatu keterampilan
tertentu khususnya keterampilan menulis. Kata latihan mengandung arti
berulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar pertama
dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilanya.
Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respon yang
berubah,maka keterampilan menulis lebih disempurnakan.
Metode Drill
atau latihan dimaksudkan untuk memperolah ketangkasan atau keterampilan
terhadap apa yang dipelajari. Metode Drill merupakan salah satu metode yang
digunakan untuk penulis pemula, karena metode ini memerlukan latihan-latihan
secara terus menerus, sehingga pengunaan metode ini membutuhkan waktu cukup
lama untuk memperoleh hasil yang optimal, sebab menulis adalah sebuah
keterampilan, karena itu teorinya hanya satu yaitu latihan menulis secara terus
menerus. Belajar menulis sama halnya seperti orang yang belajar naik mobil.
“kalau dipikir-pikir bingung juga mulai darimana, terus bagaimana nanti
kesenggol kan mobil itu besar. Tidak ada cara belajar yang paling efektif
selain langsung kendarai saja mobil itu”.
Berdasarkan
pemikiran tersebut, Penerapan Metode Drill sangat cocok diterapkan pada peserta
didik sebagai penulis pemula. Karena Metode Drill memiliki beberapa kelebihan
antara lain :
1.
Peserta didik memperoleh
kecakapan motoris,contohnya,menulis, menghafalkan huruf, membuat dan
menggunakan alat-alat.
2.
Peserta didik memperoleh
kecakapan mental contohnya, perkalian, penjumlahan, pengurangan dan simbul.
3.
Dapat membentuk kebiasaan dan
menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan
4.
Peserta didik memperoleh
ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dipelajari
5.
Dapat menimbulkan rasa percaya
diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar telah memiliki suatu
keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari
6.
Guru lebih mudah mengontrol dan
membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam belajarnya dan mana yang
kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta didik saat
berlangsungnya pelajaran.
Terlapas dari
kelebihan-kelebihan tersebut, metode Drill tak luput dari bebrapa kelemaha
antara lain :
1.
Menghambat bakat dan inisiatif
peserta didik
2.
Dapat menimbulkan
verbalisme,terutama pengajaran yang bersifat menghapal
3.
Membentuk kebiasaan yang
kaku,artinya peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis
4.
Menimbulkan penyelesaikan secara statis kepada
lingkungan
Karena metode
ini memiliki kelemahan maka ada beberapa langkah untuk mengatasi kelemahan Metode
Drill ( Latihan ), yaitu :
1.
Metode ini hendaknya digunakan
untuk melatih hal-hal yang bersifat motorik, seperti menulis, kesenian dll.
2.
Sebelum latihan dimulai, pelajar
hendaknya diberi pengertian yang mendalam tentang apa yang dilatih dan
kompetensi apa yang dikuasai.
3.
Latihan untuk pertama kalinya
bersifat diagnosis.kalau latihan pertama belum berhasil ,maka guru harus
mengadakan perbaikan.
4.
Latihan harus menarik minat dan
menyenangkan serta menjauhkan dari hal-hal yang bersifat keterpaksaan.
5.
Sifat latihan,yang pertama
bersifat ketepatan kemudian kecepatan yang keduanya harus dimiliki peserta
didik.
Pembelajaran
menulis dengan mengunakan Metode Drill hanyalah salah satu metode yang dapat
digunakan dalam pembelajaran menulis. Sebagai pendidik,kita tentu harus
memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses belajar
mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus divariasikan
dengan tipe belajar siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan
dapat terwujud/ tercapai. Karena tidak ada satupun metode didunia ini yang
sempurna.
Kegiatan menulis bukan hanya sekedar aktivitas
pribadi penulis tetapi menulis juga
merupakan aktivitas sosial ketika apa yang ditulis menjadi manfaat tersendiri
bagi setiap orang yang membacanya. Membudidayakan kegiatan menulis sama halnya
dengan membudidayakan membaca, tulisan ataupu fenomena. Cerdas dengan menulis
bukan hanya cerdas bagi diri sendiri tetapi cerdas bagi sesama karena
didalamnay terdapat proses berbagai ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar